Tulungagung, jatinuswantara - H. Gatut Sunu Wibowo, SE., ME., dan Ahmad Baharudin, SM., menjalani upacara serah terima jabatan (sertijab) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung periode 2025-2030. Upacara sertijab ini berlangsung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, tepatnya pada hari Selasa malam 4 maret 2024.
Hadir Gubernur Jawa Timur, DR. (H.C.). HJ. Khofifah Indar Parawansa, Pj. Bupati Tulungagung, Dr. Ir. Heru Suseno, MT., Forkopimda Kabupaten Tulungagung, DPRD Kabupaten Tulungagung, serta sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Tulungagung.
Sertijab ini merupakan tindak lanjut dari pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024.
Sertijab ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh Pj. Bupati Tulungagung, Dr. Ir. Heru Suseno, MT., Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, SE.,ME., dan Gubernur Jawa Timur, DR. (H.C.). HJ. Khofifah Indar Parawansa.
Usai pelaksanaan sertijab, acara dilanjutkan dengan agenda Rapat Paripurna yang digelar oleh DPRD Tulungagung.
Dalam rapat ini, Bupati Tulungagung menyampaikan Visi – Misi Masa Jabatan Tahun 2025-2030.
Adapun Visi yang disampaikan yaitu Masyarakat Tulungagung yang Sejahtera, Maju, dan Berakhlak Mulia Sepanjang Masa.
Untuk Misi, yakni (1.) Pembangunan Sektor pertanian, peternakan dan perikanan; (2.) Pembangunan yang dimulai dari wilayah desa; (3.) Pembangunan Infrastruktur; (4.) Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan kesehatan; (5.) Mewujudkan masyarakat yang berkarakter dan berbudaya; (6.) Mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas; (7.) Menuntaskan pengentasan kemiskinan; dan (8.) Mewujudkan birokrasi yang berkualitas, profesional, dan bersih dari korupsi.
“Saat ini Pemerintah memiliki Asta Cita yang menjadi misi pembangunan lima tahun kedepan. Dan tentunya kami akan mengejawantahkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Tulungagung Tahun 2025-2030.
Termasuk mendukung prioritas nasional diantaranya makan bergizi gratis, hilirisasi, swasembada energi, swasembada pangan dan penciptaan lapangan kerja,” ungkap Bupati Gatut Sunu dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Bupati Gatut mengatakan keberhasilan membangun Kabupaten Tulungagung tidak bisa dicapai sendirian. Terlebih, Ia menyadari bahwa ada tantangan pembangunan kedepan yang harus dihadapi Tulungagung diantaranya yang pertama adalah adanya Inpres Nomor 1 tahun 2025, dimana pemerintah daerah harus melakukan efisiensi anggaran dalam pelaksanaan belanja APBD Tahun Anggaran 2025 oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian terhadap APBD sehingga fokus belanja pada Tahun 2025 adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Tantangan kedua adalah meningkatkan kapasitas fiskal di Kabupaten Tulungagung dengan cara menaikan Pendapatan Asli Daerah. Oleh sebab itu, Ia meminta dukungan, komitmen dan kolaborasi semua Perangkat Daerah Kabupaten Tulungagung maupun mitra pentahelix pembangunan termasuk sinergitas dengan DPRD, Forkopimda dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Dalam hal ini, kami juga akan meningkatkan sinergitas dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah dalam sambutannya menekankan untuk menyelaraskan misi yang diusung oleh Bupati Tulungagung dan Wakil Bupati Tulungagung dengan program kerja tingkat Provinsi yaitu Nawa Bhakti Satya dan program kerja tingkat pusat dari Presiden Prabowo Subianto, Asta Cita.
“Penyusunan RPJMD harus berseiring dengan RPJMD provinsi dan in line dengan RPJMN,” katanya.
Lebih lanjut, program Asta Cita memiliki 8 quick win. Quick win pertama, adalah MBG (makan bergizi gratis). Dalam hal ini, Gubernur meminta Bupati dan Wakil Bupati untuk berkomunikasi dengan potensial penyedia dapur sehat untuk menyiapkan MBG.
Gubernur mencontohkan, India salah satu negara di dunia yang melaksanakan MBG. Negara tersebut bahkan memiliki anggaran tertinggi untuk makan bergizi untuk murid – murid di India. Berdasarkan data, ada 102 negara di dunia melakukan program makan bergizi.
“Saya ingin mengajak kita semua, apa yang menjadi quick win. Quick win ini yaitu progam yang memiliki hasil terbaik dan cepat dilakukan. Quick win ini biasa digunakan oleh banyak institusi yang ingin merumuskan kejar target apa saja,” terangnya.
Selanjutnya, dijelaskan Gubernur quick win terkait pemberantasan TB (Tuberculosis) hingga program sekolah unggulan.
“Saya tadi berkoodinasi dengan menteri sosial, bahwa beliau dapat penugasan dari Presiden untuk menyiapkan sekolah – sekolah rakyat. Sekolah rakyat ini diperuntukkan untuk anak-anak dari kategori keluarga miskin dan dari keluarga miskin ekstrem", jelasnya
"Nanti kita lihat data kemiskinan yang ada di Tulungagung, petanya bagaimana. Program ini salah satu yang diharapkan bisa cepat dilakukan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gubernur menambahkan bahwa menyusun dan menetapkan Perda tentang RPJMD maksimal 6 (enam) bulan sejak kepala daerah terpilih dilantik. Namun, penyusunan RPJMD Provinsi Jatim akan dipercepat dalam waktu tiga bulan agar dapat menjadi acuan bagi kabupaten/kota dalam merancang RPJMD masing-masing.
“Pola-pola seperti inilah yang kira-kira menjadikan program diatas in line ke bawah. Kalau diatas dilakukan itu nendang kebawah. Nah komitmen kita bersama untuk bisa membangun keberseiringan program antara progres nasional, program provinsi dan program Kabupaten Tulungagung menjadi sangat penting,” pungkasnya(Nurul/berbagai sumber berita)
0 Comments